Skripsi
HUBUNGAN KEPATUHAN MENJALANI TRANSFUSI DARAH TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN THALASEMIA ANAK DI RUANG ODCT RSUD dr. ADJIDARMO RANGKASBITUNG
Thalassemia adalah kelainan darah genetik yang ditandaidengan produksi hemoglobin yang tidak normal dan anemia, telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia. Penyakit inilazim terjadi di daerah endemik malaria, terutama di Mediterania, Asia Selatan, dan beberapa bagian Afrika, dengan perkiraan 300.000 kelahiran setiap tahunnya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Indonesia, sekitar 3,8% dari populasi adalah pembawa gen talasemia, yang menyebabkan peningkatan kasus dari 4.896 di tahun 2012 menjadi 8.761 di tahun 2018. Penatalaksanaanthalasemia mencakup transfusi darah, kelasi besi, splenektomi, transplantasi sel hematopoetik, hingga pemberian suplemen nutrisi. Pasien thalasemia yang memerlukan transfusi darah dalam jangka waktu yang panjang perlu diberikan dukunganpsikososial.Tujuan:Untukmengetahuihubungankepatuhanmenjalani transfusi darah terhadap kualitas hidup pasien thalasemia anak. Metode: Metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 55 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil: Analisa hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square dengan kesalahan 5%. Uji chi square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) denganfrekuensi (ekspetasi). Hasil uji chi quare menunjukkan bahwa pasien kepatuhan transfusi darahyang patuh dengan kualitas hidup yang baik sebanyak 29 pasien (50,9%), dibandingkan dengan pasien yang tidak patuh dalam melakukantransfusi darah dan memiliki kualitas hidup yang buruk sebanyak 28 pasien(40,9). Hasil uji statistik diperoleh P value 0,000 lebih kecil dari ? (0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan melakukan transfusi darah dengan kualitas hidup anak dengan thalasemia, dan didapatkan nilai odd rasio (OR) sebesar 1,192.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain