Skripsi
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KUALITAS HIDUP AGREGAT DEWASA DENGAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KABUPATEN LEBAK BANTEN
Latar Belakang: Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi menular yang dapat memengaruhi kualitas hidup penderita, baik melalui gejala fisik, efek samping pengobatan, maupun stigma sosial. Self efficacy, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuan diri dalam menghadapi tantangan, memiliki peran penting dalam membantu penderita TB paru menjalani pengobatan dan mempertahankan kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self efficacy dan kualitas hidup pada penderita TB paru dewasa di Puskesmas Mandala, Kabupaten Lebak, Banten. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 43 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner self efficacy dan SF-36 untuk mengukur kualitas hidup. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara self efficacy dan kualitas hidup penderita TB paru (p-value = 0,000, p < 0,05), di mana responden dengan tingkat self efficacy yang lebih tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan self efficacy dapat berkontribusi positif terhadap kualitas hidup penderita TB paru, sehingga penting bagi tenaga kesehatan untuk mendukung penguatan self efficacy dalam upaya perawatan dan pengobatan TB paru.
Kata kunci: Self efficacy, Kualitas hidup, TB paru, Agregat dewasa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain