Karya Tulis Ilmiah
EFEKTIVITAS HASIL FERMENTASI LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI REAGEN ALTERNATIF DALAM PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
Reagen pemeriksaan protein urine metode asam asetat 6% merupakan reagen asam asetat pekat yang bersifat korosif, maka wajib berhati – hati dalam penggunaannya supaya tidak menimbulkan luka bakar, mata rusak permanen, dan iritasi membran mukosa. Penggunaan asam asetat encer seperti cuka tidak berbahaya. Asam asetat encer yang digunakan dalam pengujian protein urine bisa dihasilkan melalui bahan yang dianggap sebagai limbah yaitu kulit durian. Dalam kulit durian terdapat kandungan karbohidrat sebesar 60-70% dan masih bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan asam asetat. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui ada tidaknya perbedaan dalam penggunaan reagen hasil fermentasi limbah kulit durian dengan asam asetat 6% komersial serta untuk mengetahui keefektivitasannya. Melalui proses liquifikasi, sakarifikasi serta fermentasi aerob dan anaerob yang dibantu enzim ?-amilase, serta mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae dan Acetobacter aceti mampu menghasilkan asam asetat untuk pengujian protein urine metode asam asetat dengan pemanasan. Reagen hasil fermentasi limbah kulit durian konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% efektif. Kadar asam asetat diukur dengan metode titrasi alkalimetri, kadar terendah pada konsentrasi 2,5% yaitu 4,3% dan yang tertinggi pada konsentrasi 10% menghasilkan asam asetat 5%. Berdasarkan uji statistik Kruskal Wallis didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan protein urine menggunakan asam asetat hasil fermentasi limbah kulit durian dengan asam asetat 6% komersial.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain