Karya Tulis Ilmiah
HUBUNGAN EFEK PEMBERIAN TERAPI KELASI BESI TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN THALASSEMIA MAYOR DI RSUD KABUPATEN TANGERANG
Thalassemia adalah kelainan genetik yang paling umum di Indonesia sampai saat ini thalassemia belum dapat disembuhkan hanya transfusi darah rutin dan pemberian kelasi besi yang dapat mencegah komplikasi anemia serta peningkatan kadar zat besi dalam tubuh. Adapun jenis kelasi yang saat ini digunakan yaitu desferoksamin, deferiprone, dan deferosirox. Sel darah putih atau leukosit ini berperan sebagai sistem imunitas atau membunuh kuman dan penyakit yang berada dialiran darah manusia. Dalam keadaan normal nilai leukosit berjumlah 5000-10000 sel/mm³. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efek terapi kelasi besi terhadap jumlah leukosit pada pasien thalassemia mayor. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan data sekunder. Data yang di peroleh yaitu 30 sampel jenis kelasi besi deferosirox dan 30 sampel jenis kelasi besi deferiprone. Berdasarkan hasil statistik yang telah dilakukan pada uji normalitas diperoleh nilai P-Value 0.000 pada kelasi besi jenis deferosirox sedangkan deferiprone didapatkan nilai P-Value 0.445 sehingga dapat di simpulkan bahwa dari kedua data tersebut berdistribusi tidak normal, Selanjutnya menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara kelasi besi dengan jumlah leukosit yaitu didapatkan hasil P-Value > 0.492 yang artinya tidak terdapat hubungan antara efek kelasi besi terhadap jumlah leukosit dari kedua jenis kelasi besi ini tidak mempunyai hubungan dan efek terhadap jumlah leukosit dikarenakan dari kedua obat tersebut sama sama dapat mengatasi penumpukkan zat besi dalam darah. Pada penelitian ini, pasien yang diberikan terapi kelasi besi banyak yang memiliki jumlah leukosit yang rendah namun tidak berhubungan secara signifikan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain