Karya Tulis Ilmiah
IDENTIFIKASI KUTU AIR (Tinea pedis) PADA PENCUCI PAKAIAN DI KALI BEDENG KECAMATAN SEPATAN KABUPATEN TANGERANG
Lebih dari 1,5 juta orang di dunia dibunuh oleh penyakit jamur dan mempengaruhi lebih dari satu miliar orang, menjadikannya masalah kesehatan masyarakat yang serius. Sebuah laporan terbaru dari 14 negara menunjukkan bahwa 12,5% populasi global terkena penyakit jamur. Data profil kesehatan Indonesia tahun 2022 menunjukkan penyakit kulit sebagai salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di negara ini. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Kemenkes, dan sumber lainnya, prevalensi penyakit kulit dan kelamin di Indonesia pada tahun 2022 adalah 7,8%, sekitar 20,6 juta orang pernah menderita penyakit kulit dan kelamin dalam setahun. Infeksi jamur penyebab Tinea pedis menyebar tidak langsung melalui air yang telah terkontaminasi oleh spora jamur. Spora yang menempel akan melekat pada keratin, yang kemudian menghasilkan keratinase. Selain itu, jamur dermatopita juga dapat menginfeksi seseorang melalui luka kecil yang disebabkan oleh faktor mekanis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaan jamur yang menginfeksi pada kulit kaki dan tangan pada pencuci pakaian di Kali Bedeng Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang. Munculnya Tinea pedis merupakan kondisi yang dimana munculnya lesi-lesi merah, putih ataupun kuning. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 April sampai 20 Mei 2024 dilaboratorium Mikrobiologi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten. Sampel penelitian ini sebanyak 25 warga yang banyak melakukan aktivitas di Kecamtan Sepatan Kabupaten Tangerang yang diambil kerokan kulitnya. Pemeriksaan sampel dilakukan penanaman pada media Saboraud Dextrosa Agar (SDA) dan dilakukan pewarnaaan menggunakan Lacto Phenol Cotton Blue (LPCB). Hasil pemeriksaan yang ditemukan positif dermatofita sebanyak 10 sampel 40%, non-dermatofita 8 sampel 32%, dan tidak tumbuhnya jamur 7 sampel 28%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain