Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN PROTEIN URINE PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RSUP DR. SITANALA
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Menurut laporan organisasi kesehatan dunia, pada tahun 2022 terdapat 10,6 juta orang didiagnosis tuberkulosis. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2023), Indonesia merupakan peringkat kedua setelah India dengan kasus TB tertinggi yaitu sebanyak 969 ribu dengan kematian sebanyak 93 ribu per tahun. Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan pada tahun 2021 terdapat 4.414 kasus TB dengan 35 kematian. Proteinuria ialah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya jumlah protein berlebih dalam urine sekitar >150 mg perharinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran protein urine pada pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT di RSUP Dr. Sitanala berdasarkan usia, jenis kelamin dan masa pengobatan. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel urine sewaktu sebanyak 25 orang. Metode pemeriksaan protein urine menggunakan metode Bang. Hasil penelitian menunjukkan hasil negatif sebanyak 22 orang, hasil +1 sebanyak 1 orang dan hasil +2 sebanyak 2 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil protein urine positif berdasarkan usia terjadi pada kelompok usia 20-42 tahun dengan hasil +1 sebanyak 1 orang (100%) dan hasil +2 sebanyak 2 orang (100%). Berdasarkan jenis kelamin, hasil positif protein urine paling banyak pada perempuan dengan hasil +1 sebanyak 1 orang (100%), hasil +2 sebanyak 2 orang (100%). Berdasarkan masa pengobatan, hasil positif protein urine terjadi di masa pengobatan fase lanjutan dengan hasil +1 sebanyak 1 orang (100%), hasil +2 sebanyak 2 orang (100%).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain