Karya Tulis Ilmiah
HUBUNGAN KADAR HBA1C DAN MIKROALBUMINURIA PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE2 DI RUMAH SAKIT GADING PLUIT
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan adanya resistensi insulin dalam tubuh karena tubuh gagal memetabolisme insulin dengan baik sehingga terjadi hiperglikemia atau penumpukan glukosa dalam darah. Kontrol glikemik yang buruk merupakan salah satu faktor resiko yang membuat berkembangnya diabetes melitus tipe 2 menjadi nefrotik diabetik. Kontrol glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2 dapat dilakukan dengan melihat kadar Glycated Haemoglobin (HbA1c) untuk mengetahui kadar glukosa darah selama 120 hari terakhir. Nefropati Diabetik merupakan salah satu faktor utama terjadinya gagal ginjal pada penderita diabetes melitus ditandai dengan adanya kerusakan pada glomerulus yang menyebabkan sejumlah protein terutama albumin diekskresikan ke dalam urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar Mikroalbuminuria sebagai skrinning awal deteksi adanya gagal ginjal pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Gading Pluit. Metode penelitian ini adalah analitik kuantitaf dengan desain penelitian Cross-sectional. Data yang diambil merupakan data primer periode Januari-Maret 2023 dengan jumlah sampel 103 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan syarat inklusi pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan kadar HbA1c ≥ 6,5 mg/dL. Hasil analisis statistik uji parametrik Pearson didapatkan hubungan positif searah yang signifikan dengan korelasi sedang antara kadar HbA1c dengan kadar Mikroalbuminuria dengan sig (2tailed) = 0,000 dan nilai koefisien korelasi = 0,559 yang berarti semakin tinggi kadar HbA1c semakin tinggi pula kadar Mikroalbuminuria
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain