Karya Tulis Ilmiah
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI VITAMIN C 100 mg, 300 mg, DAN 500 mg MENGGUNAKAN METODE BENEDICT
Vitamin C merupakan suatu senyawa atau zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dengan prekusornya adalah karbohidrat. Vitamin C dikenal juga dengan nama asam askorbat, dalam tubuh manusia senyawa ini berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia dan jika jenis katalis ini tidak terdapat dalam tubuh maka fungsi normal tubuh akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa urin sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 100 mg, sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 300 mg serta sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 500 mg. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah urin mahasiswa tingkat 3A Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Banten. Jumlah sampel dalam penelitian ini 9 responden berbeda pada setiap dosis vitamin C 100 mg, 300 mg, dan 500 mg. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dimana data yang didapat akan diolah menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Analisis penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian yang didapat pada responden sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 100 mg serta sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 300 mg menggunakan uji Wilcoxon menunjukan nilai sign 1.000 yaitu > 0.005 yang artinya menerima H0 yaitu tidak adanya perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan glukosa urin, sedangkan pada responden sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 500 mg menunjukan nilai sign 0.003 yaitu < 0.005 yang artinya H1 diterima yaitu adanya perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan glukosa urin sebelum dan sesudah mengkonsumsi vitamin C 500 mg menggunakan metode Benedict.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain