Karya Tulis Ilmiah
PEMANFAATAN KULIT UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA ALAMI PADA PEWARNAAN GRAM
Ubi jalar ungu diketahui sebagai salah satu jenis ubi yang banyak ditemukan, dibudidayakan dan diolah di Indonesia sedangkan kulitnya menjadi limbah padahal kandungan antosianin lebih banyak terdapat di kulit ubi jalar ungu. Pemanfaatan antosianin pada ubi jalar ungu dalam bidang kesehatan khususnya untuk menggantikan pewarna karsinogenik berupa kristal violet, hanya dilakukan pada daging ubi jalar ungu sementara kulitnya menjadi limbah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pemanfaatan ekstrak kulit ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) varietas Ayamurasaki sebagai alternatif pewarna alami pada pewarnaan Gram dan pewarnaan sederhana. Penelitian ini bersifat eksperimental melalui dua perlakuan, yaitu pewarnaan preparat bakteri dengan pewarna kulit ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) selama 1 menit, 3 menit, 5 menit sebagai preparat uji dan pewarnaan preparat bakteri dengan kristal violet sebagai preparat kontrol. Pada pewarnaan gram, hasil yang didapatkan dari empat kali pengulangan menunjukkan mikroskopis bakteri Staphylococcus aures dan Eschericia coli sama-sama berwarna merah. Pada pewarnaan sederhana, hasil dari empat kali pengulangan menunjukkan bakteri yang sama sekali tidak terwarnai. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) varietas Ayamurasaki tidak dapat dimanfaatkan untuk menggantikan fungsi kristal violet dalam memberi warna pada pewarnaan Gram dan pewarnaan sederhana.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain