Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN KADAR KADMIUM (Cd) PADA URIN PEKERJA KONSTRUKSI BAJA YANG TIDAK MEROKOK DI PT. BENUA MEKANIKA
Maju pesatnya saat ini tidak mungkin lepas dari penggunaan unsur logan maupun non-logam. Industri yang semakin berkembang seperti industri penambangan, produksi energi, dan electroplating akan menghasilkan limbah yang mengandung logam berat sehingga berisiko tinggi terjadinya gangguan kesehatan akibat logam tersebut. Logam berat yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia diantaranya adalah logam kadmium yang menurut International Agency Research for Cancer (IARC) tergolong toksik dan karsinogenik. Dalam bidang industri, logam berat Cd digunakan untuk memberikan sifat tahan karat pada baja, besi, dan material lainnya. Pekerjaan industri yang berada dalam kondisi serius dapat terkena logam Cd, salah satunya pada pekerja konstruksi baja. Desain penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kadar Cd dalam urin pekerja konstruksi baja yang tidak merokok di PT. Benua Mekanika. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yang diambil dari ketersediaan responden sebanyak 5 sampel. Hasil penelitian menunjukkan kelima sampel urin tidak terdeteksi adanya paparan logam kadmium. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kadar Cd yang tidak terdeteksi disebabkan karena nilai analit pada sampel < LOQ dimana nilai LOQ 0,8 μg/L. Nilai Ambang Batas (NAB) mengacu pada Chemical Substance And Physical Agents And Biological Exposure Indices 2017 dimana kadar kadmium pada urin yaitu 5 μg/L.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain