Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN KADAR PROSTAT SPESIFIC ANTIGEN (PSA) PADA BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) DI RUMAH SAKIT SILOAM ASRI
Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah sel sehingga mengakibatkan aliran urin menjadi tidak lancar dan menimbulkan gangguan buang air kecil. BPH ditandai dengan adanya hyperplasia sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat yang berkaitan dengan proliferasi sel otot polos dan sel-sel epitel zona transisional prostat. Prostat Specific Antigen (PSA) merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel epitel prostat, dan berperan dalam likuefaksi cairan semen. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah tetapi bila terjadi peradangan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah meningkat sehingga menyebabkan laju pertumbuhan prostat semakin cepat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kategorik dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 sampel dari jumlah populasi sampel pasien BPH yang memeriksakan kadar PSA di Rumah Sakit Siloam Asri pada tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien BPH yang melakukan pemeriksaan kadar PSA terbanyak pada kelompok usia 60-69 tahun yaitu 16 orang (32,0%) dengan usia termuda 41 tahun dan tertua 77 tahun. Gambaran kadar PSA pada pasien BPH yang memiliki kadar PSA normal (0,2-4 ng/mL) paling banyak berada pada kategori usia 60-69 tahun sebanyak 6 orang (12,0%) dan yang memiliki kadar PSA > 4 ng/mL terbanyak berada pada kategori usia 70-79 tahun, yaitu 12 orang (24,0%) dengan kadar PSA terendah 0,16 ng/mL dan tertinggi 20,92 ng/mL.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain