Karya Tulis Ilmiah
UJI EFEKTIVITAS VARIASI KONSENTRASI TEPUNG KEDELAI ORGANIK (Glycine max L Merill) SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN Aspergillus fumigatus
Penyakit infeksi jamur (mikosis paru) masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Aspergillosis merupakan penyakit opportunistic yang disebabkan oleh fungi Aspergillus fumigatus. Untuk mendiagnosis Aspergillosis, perlu dilakukan penanaman fungi Aspergillus fumigatus pada media selektif seperti SDA (Saboraud Dextrose Agar). SDA harganya cukup mahal, bersifat higroskopis, dan sulit untuk diperoleh. Sehingga perlu dibuat media alternative pengganti SDA, salah satunya yaitu menggunakan tepung kedelai organik. Tepung kedelai organik mengandung 40,4 gram protein, 24,9 gram karbohidrat, 16,7 gram lemak, 3,2 gram serat, dan 12,7 gram air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tepung kedelai organik (Glycine max L Merill) sebagai media alternative terhadap pertumbuhan Aspergillus fumigatus. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang ini dilakukan pada bulan April 2021 di Laboratorium Mikologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Banten. Obyek penelitian ini adalah Tepung Kedelai Organik konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, dan 12% yang diujikan terhadap Aspergillus fumigatus. Hasil pengujian dianalisis statistic menggunakan Uji One Way ANOVA. Didapatkan rata-rata diameter koloni pada media tepung kedelai konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, dan 12% sebesar 29,33 mm, 36 mm, 43,1mm, dan 53,66 mm. Hasil uji menunjukkan bahwa tepung kedelai organik efektif dan dapat digunakan sebagai media alternative pertumbuhan Aspergillus fumigatus. Semakin tinggi konsentrasi tepung kedelai organik semakin besar diameter koloni yang tumbuh
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain